Brebes Dorong Keberlanjutan Program Keluarga SIGAP untuk Generasi Emas 2045

Card image cap

Pemerintah Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah bersama Kementerian Desa PDT, Dinas Kesehatan, dan Keluarga SIGAP menyelenggarakan Lokakarya Keberlanjutan Program Keluarga SIGAP Tingkat Kecamatan dan Desa, di Dedy Jaya Hotel Brebes, Selasa (18/11/2025).

Sekretaris Daerah Brebes Dr Tahroni MPd diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Brebes Untung Rizaludin mengatakan, program tersebut mendorong integrasi keluarga SIGAP ke dalam perencanaan dan penganggaran desa sebagai bagian dari pencapaian Generasi Emas 2045.

“Program ini telah menjangkau keluarga dengan anak usia 0 sampai 24 bulan melalui pelatihan kader, kunjungan rumah, kelas ibu baduta dan penggunaan media interaktif seperti poster dan alat permainan sebagai sarana komunikasi antara kader dan orang tua baduta, termasuk memanfaatkan media sosial,” ujar Untung saat membuka Lokakarya.

Untung menyampaikan terima kasih program keluarga SIGAP untuk dukungan dalam implementasi pesan kunci pencegahan stunting.

"Semoga yang kita laksanakan hari ini, kita mendapatkan komitmen Kepala Desa untuk meneruskan program, karena percepatan penurunan stunting bukan hanya menjadi prioritas Kabupaten Brebes tetapi juga prioritas nasional," tandas Untung.
 
Sebagai tindak lanjut dari uji coba pada tahun 2023, pada tahun 2025 ini Keluarga SIGAP diimplementasikan pada 3 wilayah scale up, yaitu Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, Kabupaten Brebes di Jawa Tengah dan Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan.

Di Kabupaten Brebes sendiri, Program Keluarga SIGAP hingga Oktober 2025 telah menjangkau 26.057 baduta dari 204 desa. Sebanyak 1.872 kader dari 1.272 posyandu telah diberikan pelatihan dan telah melakukan 25.456 kunjungan rumah pertama, dilanjutkan dengan 1.466 Kelas Ibu Baduta di Posyandu.

"Kami melihat SIGAP sebagai pendekatan yang konkret dan berdampak langsung pada keluarga. Ini bukan sekadar program, tapi gerakan masyarakat," ujar Penasihat Advokasi Keluarga SIGAP, Nuwirman sekaligus fasilitator utama kegiatan lokakarya.

Team Leader Program Keluarga SIGAP Ardi Prastowo berharap desa-desa di Brebes dapat melanjutkan program ini secara mandiri. Dukungan Dana Desa sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan.

"Kami mengajak para kepala desa untuk berkomitmen bersama dalam mendukung keberlanjutan program ini," ucapnya.

Sementara itu, Analisis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, dari Kementerian Desa PDT yang juga sebagai salah satu narasumber kegiatan, Sappe MP Sirait menyampaikan melalui lokakarya, pihaknya berharap pemanfaatan Dana Desa untuk kesehatan dasar dapat dipahami dan diterapkan secara optimal.

Komitmen kami adalah memastikan setiap desa memiliki akses layanan kesehatan yang lebih baik dan mendukung keberlanjutan program Keluarga SIGAP (Imunisasi, cuci tangan pakai sabun, makanan bergizi dan camilan sehat)," jelasnya.

Diketahui, lokakarya berlangsung selama tiga hari, mulai 18 sampai 20 November, mengundang 204 kepala desa. Menyasar kesiapan masing-masing daerah dalam mengadopsi program Keluarga SIGAP.

Para peserta lokakarya diharapkan semakin memahami urgensi program Keluarga SIGAP dalam percepatan penurunan stunting serta berkomitmen mengintegrasikan upaya tersebut ke dalam perencanaan desa, termasuk pengalokasian anggaran. Dukungan teknis dari Kementerian Desa, Dinas PMD, dan Bappeda turut memperkuat langkah menuju Generasi Emas 2045.

Penulis : Suprapto
Editor : Bayu Arfi