Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar Istighosah Kubro dan Pengajian bersama masyarakat dalam rangka menyambut tahun baru 2020 Masehi, sekaligus tasyakuran Aula baru Islamic Centre Brebes, Selasa (31/12) malam.

Diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh KH Syekh Sholeh Basalamah, jamaah tampak khusyuk dan tawadhu menirukan bacaan istighosah bersama-sama.

Selanjutnya doa dipanjatkan para ulama yang saat itu hadir, diantaranya Pengasuh Ponpes Assaafiyah Brebes KH Subhan Makmun, Pengasuh Ponpes Al Hikmah 1 KH Labib Shodiq Suchaemi1dan Pengasuh Ponpes Mubarokatul Ulum Penanggapan Banjarharjo Brebes Dr KH Ja'far At-Thayyar.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengatakan, gedung ini adalah fasilitas publik yang dimiliki oleh Pemkab Brebes untuk kegiatan pertemuan yang bermanfaat dan dialokasikan dari dana APBD 2019. Gedung ini sudah diresmikan saat kegiatan peresmian sehari 58 proyek di Kabupaten Brebes dalam rangka pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).

"Agar berkah, maka aula Islamic Centre dilakukan doa bersama pada saat sambut malam tahun baru 2020 M, sekaligus ungkapan tasyakuran atas berdirinya Aula baru Islamic Centre ini," katanya.

Dilanjutkan Idza, alhamdulillah di 2019 sudah banyak capaian pembangunan oleh Pemkab Brebes. Semoga di 2020 lebih baik dan lebih semangat lagi dalam membangun untuk kepentingan masyarakat. 

Ketua panitia penyelenggara Ahmad Ma'mun menyampaikan, Istighosah dan doa bersama sengaja digelar di aula baru agar masyarakat tahu adanya penambahan fasilitas di kompleks Islamic Centre.

"Semoga Islamic Centre ke depan semakin baik dan maju, dari sisi ekonomi maupun sosial yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat," harapnya.

Diakhir kegiatan, KH Subhan Makmun memberikan nasehat kepada jamaah, agar selalu beribadah kepada Allah SWT, jangan tinggal sholat, karena kalau islam maka harus taat terhadap perintah-Nya terutama sholat. Demikian Allah akan mencukupi kebutuhan umatnya.

Turut hadir Wakil Bupati Brebes Narjo SE MH, Sekda Brebes Ir Djoko Gunawan MT, para OPD, pengasuh pondok pesantren, santri ponpes, kepala sekolah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga sekitar komplek Islamic Centre. {Bayu Arfi /Wasdiiun)